Belakangan ini marak sekali pemberitaan mengenai bullying yang dialami anak-anak di sekolahnya masing-masing. Apa yang dimaksud dengan bullying itu sendiri? Bullyingadalah ketika seseorang atau sekelompok orang menyakiti, mengintimidasi orang lain, dan melakukannya secara berulang kali demi kepuasan tersendiri.
Betapa mengerikan aktifitas itu sebenarnya karena jika dibiarkan maka bisa memberikan dampak yang cukup menakutkan terutama bagi kesehatan mental seorang anak. Bullying ini biasanya terjadi di sekolah dimana pelaku merasa puas bila bisa melihat korbannya menangis atau mengikuti kemauannya tanpa ada perlawanan.
Bullying merupakan kebalikan dari peraturan yang positif dimana setiap orang ingin diperlakukan sebagaimana orang memperlakukan dirinya sendiri. Kita harus bisa mengingatkan anak bahwa tidak seorangpun pantas dibully. Tidak pernah menjadi pernyataan positif untuk melakukan bullying pada orang lain. Jika tidak ada hal yang bisa membantu meningkatkan hubungan pertemanan di sekolah maka biarkanlah.
Macam-macam Jenis Bullying
Physical Bullying adalah yang paling mudah dikenali karena sering menyebabkan cedera. Namun, tidak hanya memukul, menendang, mendorong dan meninju yang merupakan bentuk bullying. Menyiksa secara lisan tanpa henti melalui panggilan nama dan menggoda juga merupakan bentuk bullying atau yang lebih dikenal dengan sebutan Verbal Bullying. Menyebarkan rumor, putus persahabatan dan sengaja menyebabkan masalah sosial adalah jenis lain dari bullying. Dan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dikenal istilah Cyber-bullying. Cyber-bullying termasuk penggunaan internet, smartphone, media sosial dan teknologi lainnya untuk menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Latar Belakang
Apa saja yang menjadi latar belakang seorang anak melakukan bullying pada anak lain? Latar belakang keluarga menjadi faktor utama penentu sikap anak tersebut. Anak yang diacuhkan di keluarga dan tidak mendapat kebutuhan kasih sayang yang cukup dari keluarga menjadi satu alasan utama mengapa anak tersebut menjadi penguasa di sekolah. Dengan bersikap super power terhadap anak lain, dia merasa memiliki kuasa, tidak seperti di rumahnya sendiri.
Jangan langsung menilai anak atau melakukan tindakan keras terhadap pelaku bullyingsebelum kita menyelidiki latar belakang kehidupannya di rumah. Yang paling baik dilakukan adalah memberikan pengertian pada pelaku bahwa bullying harus menjadi hal paling terakhir yang ada di pikirannya. Bayangkan bila seseorang melakukan hal yang sama pada dirinya, tentu saja dia tidak akan mau mengalami hal sama. Anak yang kurang kasih sayang biasanya akan luluh hatinya ketika disiram oleh curahan kasih sayang dari mereka yang tulus memperhatikan dirinya. Berbeda dengan anak yang memang memiliki sikap membangkang dan tidak menyukai aturan. Untuk menyikapi anak yang sulit seperti itu diperlukan tindakan dari para ahli.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar