Verbal Bullying atau intimidasi secara lisan adalah salah satu jenis bullying yang sulit terdeteksi karena serangannya lebih banyak terjadi bila tidak ada orang dewasa disekitarnya. Intimidasi ini memang tidak meninggalkan kerusakan fisik, tetapi tipe intimidasi ini dapat mengakibatkan dampak psikologis yang dalam pada korbannya.
Verbal Bullying terjadi ketika seseorang menggunakan bahasa lisan untuk mendapatkan kekuasaan atas korbannya.Verbal Bullying meliputi menggoda, memberikan nama panggilan, membuat komentar seksual yang tidak pantas, mengejek, dan mengancam. Orang tua dan guru tidak selalu tanggap akan tipe intimidasi ini karena tidak ada bukti kerusakan fisik dan si korban mungkin terlalu takut untuk berterus terang.
Akibat yang bisa terjadi pada korban Verbal Bullying adalah:
- kehilangan harga diri
- merasa kesepian, tak berdaya atau tertekan
- tidak dapat duduk diam atau berfokus untuk waktu yang lama
- merasa gusar dan marah yang tidak terkendali
- mengalami kesulitan tidur atau tidak nafsu makan
- mengisolasi diri, berhenti sekolah atau tidak naik kelas
- dapat mengubah amarahnya ke luar misalnya menjadi mudah tersinggung atau marah, atau dapat mengubah amarahnya ke dalam misalnya ingin bunuh diri.:
- kehilangan harga diri
- merasa kesepian, tak berdaya atau tertekan
- tidak dapat duduk diam atau berfokus untuk waktu yang lama
- merasa gusar dan marah yang tidak terkendali
- mengalami kesulitan tidur atau tidak nafsu makan
- mengisolasi diri, berhenti sekolah atau tidak naik kelas
- dapat mengubah amarahnya ke luar misalnya menjadi mudah tersinggung atau marah, atau dapat mengubah amarahnya ke dalam misalnya ingin bunuh diri.:
Merupakan hal yang sulit untuk berususan dengan Verbal Bullying, tapi ada beberapa hal yang dapat Anda ajarkan kepada anak untuk menghindari si pengganggu, sebagai berikut :
- Abaikan si pengganggu. Hal ini sulit, tapi jika korban dapat menghiraukan ejekan dan tidak memberikan reaksi, ada kemungkinan pada akhirnya si pengganggu akan beralih ke korban lain yang memberikan respon yang dia harapkan.
- Laporkan kepada guru. Sayangnya, sulit bagi guru untuk menangkap basah si pelaku dan bahkan sulit untuk menghukum mereka karena tidak adanya bukti. Namun dengan menceritakan hal ini kepada guru, guru dapat menjadi lebih waspada bahwa terjadi perilaku bullying di lingkungan sekolah.
- Jangan membalas. Jangan melakukan tindakan kasar. Banyak pengganggu yang kehilangan minat bila korban tidak membalas ejekan mereka. Juga, bila korban melakukan tindakan kasar dan agresif malah akan berdampak pada perkelahian yang dapat menyebabkan luka fisik dan emosi.
- Cobalah untuk fokus kepada teman-teman. Bila anak Anda mempunyai teman setia, doronglah anak untuk berfokus pada temannya sehingga anak mendapatkan pengaruh positif dari temannya. Selain itu, korban yang dikelilingi dengan banyak teman dapat menghalangi si pelaku untuk melancarkan serangannya.
- Carilah aktivitas yang lain. Kegiatan setelah pulang sekolah atau hobi lainnya dapat membantu anak untuk mengalihkan pikirannya dari kejadian bullying.
Cukup sulit memang untuk menghentikan Verbal Bullying. Namun sebagai orangtua, Anda dapat memberikan contoh yang baik bagi anak-anak Anda dengan berbicara ramah kepada orang lain dan tidak beralih pada kekasaran. Hal ini sangat penting, terutama karena banyak pelaku Verbal Bullying pertama-tama belajar untuk mendominasi orang lain dengan kata-kata yang didengar dari orangtua mereka dan bagaimana interaksi mereka dengan orang lain.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar