“Jangan menyelaku, aku sedang bicara.” Kalimat seperti itu terkadang meluncur keluar dari mulut seorang anak. Di dalamnya berisi pesan yang ingin disampaikan oleh anak bahwa dirinya sedang berkeinginan akan sesuatu. Kenapa anak bisa mengucapkan kalimat seperti itu? Tentunya mereka melihat, mendengar dan meniru. Dari siapa? Tentu saja dari orangtua sendiri yang berada dalam lingkungan terdekat selama ini.
Mari kita sisihkan isi kalimatnya, tetapi kita telaah keberanian anak untuk bicara bagi dirinya sendiri di depan orang lain. Meskipun hanya di depan orangtua tapi anak sudah mulai berani mengemukakan pendapatnya. Hal seperti ini bisa melatih anak berani tampil di depan publik. Anak yang pendiam dan ragu mengutarakan pendapatnya jarang sekali yang bisa maju ke depan dan berani jadi berbeda.
Anak tidak secara otomatis tahu kapan harus bicara. Mereka tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk berinterupsi atau mendemonstrasikan keahlian yang bisa membuat mereka bicara di depan banyak orang dengan efektif. Mereka tidak mengerti kekuatan sebuah kata dan kalimat dan bagaimana perubahan kata serta kalimat itu bisa membuat hidup mereka berubah. Oleh karena itu orangtua harus melatih anak berani tampil di depan publik.
Cara yang paling efektif agar anak bisa belajar bicara dengan cepat adalah kita mengajarinya dengan benar. Jika kita ingin anak menggunakan suaranya dengan cara yang baik di waktu yang tepat maka kita harus bisa membantunya. Bagaimana kita memberikan semangat dan dorongan pada mereka agar mereka bisa menciptakan kekuatan kata-katanya sendiri, agar mereka bisa percaya diri dan menjadi anak yang bertanggung jawab.
Orangtua harus bisa melatih anak berani tampil di depan publik dengan cara yang sesuai. Bagi beberapa anak, merengek menjadi satu cara meminta sesuatu yang mereka inginkan. Merengek cenderung menjadi cara yang dirasa efektif oleh anak untuk mendapatkan keinginannya. Peran orangtua adalah memberi kata-kata yang berguna untuk anak untuk digunakan dalam bentuk kalimat untuk mengungkapkan keinginan mereka bukan dengan cara merengek. Orangtua bisa menolong anak mengatakan apa yang mereka pikirkan sehingga anak bisa mengatakan, “Aku ingin dipeluk” atau “ Aku ingin tidur sekarang, aku ngantuk.”
Dengan mengajari mereka kata-kata maka harapannya adalah mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan menggunakan kalimat yang jelas tanpa rengekan manja.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar