Semua orang mengumpulkan informasi tentang dunia melalui tiga penerima sensorik: visual (penglihatan), auditori (suara), dan kinestetik (gerakan). Para pendidik telah lama menyadari hal ini. Dalam suatu kelas, sebagian anak memproses informasi lebih baik dengan mendengarkan penjelasan guru, sebagian lagi belajar dengan melihat apa yang ada di papan tulis, sedangkan yang lainnya belajar melalui percobaan-percobaan atau gerakan.
Cari Gaya Belajar Anak Anda
Tidaklah sulit untuk mencari tahu gaya belajar yang dominan pada anak. Apakah anak Anda memiliki gaya belajar visual? Pelajar visual adalah pengamat. Sewaktu mereka masih bayi, mereka sering tertarik pada lampu, warna, dan gerakan. Mereka bersenang-senang dalam mainan berwarna-warni dan tumpukan buku bergambar. Pelajar visual memproses informasi melalui membaca, melihat grafik, gambar, video, dan film. Di sekolah, mereka dapat mempelajari prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dengan menonton percobaan ilmiah daripada harus melakukan percobaan sendiri.
Pelajar auditori adalah pendengar. Mereka belajar untuk berbicara lebih awal dan, ketika masih balita, menikmati mendengarkan kaset dan memainkan alat musik. Pelajar auditori senang berbicara. Mereka suka membaca dengan suara keras, mengingat kata demi kata sebuah iklan, dan senang bermain kata-katanya yang susah disebutkan. Di sekolah, mereka lebih suka mendengar penjelasan dari guru daripada harus membaca. Pelajar auditori senang mendengarkan latar belakang musik saat belajar, atau bisa saja mereka malah terganggu oleh suara-suara dan membutuhkan ruang yang tenang untuk belajar.
Pelajar kinestetik merupakan tipe yang suka menolong. Mereka senang mengambil bagian dari sesuatu dan melihat bagaimana sesuatu itu bekerja. Mereka senang belajar dengan melakukan dan menyentuh/merasakan. Ketika masih bayi, pelajar kinestetik berada dalam gerakan konstan, gerakan mereka terkoordinasi dengan baik, dan mereka ingin merangkak dan berjalan secepat mungkin. Dalam ruang kelas, pelajar kinestetik bisa gelisah bila disuruh duduk terlalu lama. Mereka sering menjadi yang pertama sebagai relawan untuk melakukan sesuatu, apa saja. Mereka ingin melakukan percobaan, tidak hanya menonton atau membaca tentang hal itu.
Kebanyakan orang menggunakan kombinasi gaya tetapi memiliki preferensi yang jelas untuk satu gaya belajar. Dengan memahami gaya belajar anak, orangtua dapat mengurangi frustrasi dalam mengerjakan pekerjaan rumah, meningkatkan prestasi belajar serta dapat memperkuat hubungan orangtua-anak.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar