Ketika anak memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar, anak akan belajar berbagai disiplin ilmu seperti matematika, bahasa, pengetahuan alam dan pengetahuan sosial. Dari berbagai disiplin ilmu tersebut biasanya terdapat mata pelajaran yang sulit untuk dipahami anak seperti matematika misalnya. Bagi sebagian anak, matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena membutuhkan ketelitian, konsentrasi dan pemahaman yang lebih. Akibatnya anak menjadi malas untuk belajar ketika mendapat PR dari gurunya. Nah, disinilah letak peranan orang tua untuk mendukung anaknya untuk giat belajar dengan cara memberikan arahan dan bimbingan ketika mengerjakan PR.
Mengapa Tidak Boleh Membantu Mengerjakan PR Anak?
Seringkali kita menemui orang tua yang tidak membantu anak belajar malah mengerjakan langsung tugas sekolah si anak. Orang tua beralasan bahwa mata pelajaran yang diterima oleh si anak sangat sulit untuk dipahaminya sehingga orang tua mengambil jalan pintas dengan cara ikut membantu mengerjakan PR-nya. Menurut ahli psikologi anak, sebaiknya orang tua jangan membantu PR anak. Karena bagaimanapun juga ini merupakan sikap yang keliru, sebab si anak masih dalam proses tahap belajar. Tentu sangatlah wajar jika anak sulit untuk memahami mata pelajaran tertentu.
Bagaimana Caranya Mendorong Anak Menyelesaikan PR
1. Dampingi anak ketika mengerjakan PR, namun jangan -sekali lagi jangan-membantu PR anak apalagi mendiktenya. Tetaplah menjadi penonton dan pendengar yang baik. Terkadang ketika anak menemui kesulitan ia akan merenung mencari cara menyelesaikannya. Berikan semangat kepada anak bahwa ia mampu menyelesaikannya dengan baik. Dengan begitu anak akan menjadi mandiri dan pintar daripada Anda langsung mengajarkannya.
2. Tanyakan kepada anak mengenai materi pelajaran apa yang sulit dipahami. Mintalah kepada anak untuk membuatkan daftar PR mulai dari yang termudah hingga yang tersulit. Dengan begitu Anda dapat membuatkan skala prioritas ketika membimbing anak mengerjakan PR. Kemudian mintalah kepada anak untuk membacakan soal yang sulit dalam PR tersebut. Selanjutnya Anda berikan penjelasan dan pemahaman dengan cara memberikan contoh soal yang serupa. Ketika anak sudah paham, barulah ia diajak untuk menyelesaikan sendiri PR-nya. Dengan demikian si anak akan bangga karena dapat menyelesaikannya secara mandiri.
3. Bantulah anak untuk mengatur jadwal belajarnya. Misalnya tanyakan kepada si anak tentang pelajaran apa saja untuk keesokan hari dan apakah ada PR yang harus diselesaikan. Bantu juga anak untuk mengatur waktunya seperti jadwal sekolah, jadwal mengerjakan PR, dan jadwal bermain. Biarkan anak untuk menentukan sendiri waktunya untuk mengerjakan PR seperti sore hari atau malam hari. Jika anak sedang mengerjakan PR, ciptakan suasana yang kondusif seperti mematikan televisi. Bila perlu Anda sediakan makanan ringan kesukaannya agar anak menjadi betah ketika mengerjakan PR.
4. Hindari anak bersikap menyerah ketika menemui kebuntuan mengerjakan PR. Tetaplah mensupportnya dan berikan pengertian bahwa masa depannya ada dipundaknya. Jangan biarkan pula anak mengambil jalan pintas seperti mencontek PR temannya atau ketika sedang ujian. Latih anak Anda untuk mengerjakan PR secara mandiri apapun itu hasilnya agar kelak ia dapat bangga terhadap jerih payahnya dan menghargai hasil karya orang lain.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar