Stress dapat meningkatkan resiko obesitas pada anak perempuan, termasuk anak anda. Seringkali orang dewasa merasa gemas ketika melihat anak-anak yang gemuk dan menggemaskan, dan menganggap anak-anak ini pasti banyak makan. Padahal menurut penelitian, kegemukan ini terjadi akibat stress yang menempel pada otak anak, dan mempengaruhi kemampuannya dalam mengatur nafsu makan. Lalu, apa yang mungkin menimbulkan stress pada anak yang seharusnya hidup dalam dunia yang penuh keceriaan? Penyebab paling dominan yang sering ditemukan adalah hubungan anak dengan ibu yang kurang harmonis pada masa balita.
Obesitas ini harus ditangani dengan serius karena masa depan anak masih panjang. Segera periksa berat badan anak anda, apakah sesuai dengan usia dan tinggi badannya, sebelum dampak buruk obesitas mulai muncul. Perhatikan gaya hidup anak anda, karena pola makan yang tidak sehat adalah salah satu pemicu obesitas selain rasa stress dan kurangnya aktivitas fisik. Hindari junk food meskipun ini adalah makanan kesukaan anak anda, dan begitu pula dengan makanan yang manis-manis termasuk biskuit, sampai minuman yang mengandung soda. Sering-seringlah mengajak anak anda beraktifitas dan tidak membiarkannya sibuk dengan televisi ataupun video games setiap saat.
Stress Dapat Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Anak Perempuan Yang Tertekan Oleh Ejekan
Selain sisi psikologis anak yang sedang bosan, faktor hormon, genetis, dan stress dapat meningkatkan resiko obesitas pada anak perempuan. Saat ini banyak sekali kasus obesitas yang muncul di usia anak-anak dan mengundang keprihatinan karena resikonya yang cukup besar terhadap kesehatan si kecil. Anak-anak ini di masa depannya menghadapi resiko komplikasi antara diabetes tipe 2 dan juga gangguan pada metabolismenya yang dapat mengakibatkan sakit jantung, tumpukan lemak di bagian perut, tekanan darah tinggi, sampai kolesterol tinggi.
Selain itu, obesitas pada anak juga memicu bertumpuknya plak pada arteri yang biasanya berujung pada stroke. Gangguan pada pernafasan, batu empedu, ketidaksuburan, sampai keseimbangan hormon juga dapat terjadi. Seringkali hal ini yang mengakibatkan anak mengalami menstruasi dan masa puber lebih dini, bahkan depresi dan kehilangan kepercayaan diri akibat sering diejek oleh teman-teman atau orang lain disekitarnya. Rawatlah anak dengan tepat supaya obesitas tidak berlanjut terus sampai dewasa. Tambahkan sayuran kaya serat serta buah-buahan yang lebih banyak pada hidangannya, lalu kurangi camilan maupun makanan lain yang bercita rasa manis. Temukan aktifitas yang menarik bagi si kecil dan bisa melatih fisiknya untuk bergerak. Anda bisa meluangkan waktu anda untuk menemaninya bersepeda, berenang, atau sekedar bermain bola di halaman rumah anda. Lakukan ini demi kesehatan dan masa depannya.
Stress Dapat Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Anak Perempuan Yang Kurang Sehat
Anda patut bersyukur jika si kecil bebas dari obesitas, tetapi jika anda ingin menjauhkannya dari resiko yang bisa menyerang kapan saja, ciptakan hubungan emosional yang dekat dengan anak perempuan anda, selain melakukan beberapa anjuran berikut ini. Ketika anak sudah merasa kenyang, jangan memaksanya untuk menghabiskan makanan. Lebih baik ambil makanan dalam porsi kecil sejak awal, supaya tidak ada yang disisakan. Ketika anak sanggup menghabiskan makanannya, anda tidak perlu menghadiahinya dengan permen atau makanan manis lainnya. Beri kesempatan anak menikmati tayangan televisi, tetapi batasi jamnya. Ingat bahwa kesehatan tidak identik dengan tubuh berisi apalagi gemuk. Nutrisi yang diberikan dengan baik tidak selalu harus sampai menggemukkan anak anda. Bekali anak anda dengan makanan sehat buatan anda sendiri untuk menghindarinya jajan di sekolah. Perhatikan beberapa hal penting tadi untuk membantu anak lebih sehat dan terhindar dari kenyataan bahwa stress dapat meningkatkan resiko obesitas pada anak perempuan
sumber : klik disini
Artikel pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar