Apa Yang Harus Dilakukan Jika Kejang Demam Pada Bayi

Kejang demam pada bayi akan membuat semua orang tua panik tidak terkira. Jangankan disertai dengan kejang, ketika suhu tubuhnya lebih hangat sedikit saja orang tua sudah mulai gelisah. Apalagi jika disertai dengan kejang yang membuat bayi terlihat sangat kesakitan. Tentu kita ingin memberikan perawatan yang tepat jika hal itu terjadi pada bayi kita. Bayi kita tentu membutuhkan penanganan yang tepat agar kejang demamnya tidak membahayakan. Artikel ini akan memandu Anda bagaimana caranya melakukan tindakan pertama ketika kejang demam terjadi pada bayi Anda.
Apa yang harus dilakukan jika kejang demam pada bayi. Kejang demam (KD) pada bayi terjadi jika bayi mengalami demam yang mendadak. Dr. William Sears dalam buku The Baby Book menyebutkan, otak bayi bereaksi terhadap fluktuasi temperatur tubuh sehingga terjadi kejang. Jadi masalahnya bukan seberapa tinggi temperatur
tubuh anak, tetapi kecepatan peningkatan suhu tubuhlah yang menyebabkan kejang.
KD terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun, dikenali lewat anggota tubuh yang gemetar, bola mata menegang ke atas, dan bibir kejang. Meski hanya berlangsung selama 10-20 detik, KD bisa membuat orangtua terguncang dan panik. Sebenarnya, KD tak perlu dihadapi dengan kepanikan sebab KD tidak berbahaya. Jika Anda menyadari bayi mengalami KD, baringkan ia dalam posisi miring di tempat datar. Jangan masukkan benda apapun ke mulutnya atau menahan badan bayi untuk melawan kejang. Kedua hal ini bisa menyumbat jalan nafas bayi dan meningkatkan risiko patah tulang.
Apa yang harus dilakukan jika kejang demam pada bayi. Sebaiknya ukur lamanya kejang dengan stopwatch dan perhatikan bagian tubuh mana yang mengalami kejang. Perhatikan pula kondisi bayi setelah kejang, apakah tertidur atau sadar, bisa diajak berkomunikasi atau tidak. Informasi seperti ini diperlukan saat Anda berkonsultasi dengan dokter agar dokter bisa memutuskan tindakan lanjutan apa yang diperlukan.
Jika kejang terjadi pada bayi di bawah 15 bulan dan ada riwayat KD dalam keluarga, kejang terjadi segera setelah bayi demam dan bukan pada suhu tinggi, ada kemungkinan KD berulang. Sediakan obat diazepam supositoria (dimasukkan lewat anus) untuk diberikan hanya jika anak kejang lagi. Hentikan pemberian obat jika anak sudah tidak kejang meski dengan tujuan menghindari KD, sebab KD tidak bisa dihindari.
Apa yang harus dilakukan jika kejang demam pada bayi. Periksakan bayi ke dokter ahli saraf jika KD terjadi sebelum ia berusia 6 bulan, atau jika bayi mengalami kejang tanpa demam. Nah, semoga membantu mengatasi kepanikan Anda jika terjadi kejang demam pada bayi Anda. Selamat mempraktikkannya di rumah tanpa dokter di samping Anda.
Artikel pendukung
Apakah Anak Anda Gemuk Sehat atau Obesitas?
Mengenal BMI (Body Mass Index) untuk Menangani Obesitas pada Anak
Gaya Hidup Penyebab Obesitas Pada Anak
Jenis-Jenis Makanan Penyebab Obesitas Pada Anak
Stress Dapat Meningkatkan Resiko Obesitas Pada Anak Perempuan
Obesitas pada Anak dan Tekanan Darah Tinggi
Pengenalan Makanan Padat Pada Bayi dan Resiko Obesitas
Pengenalan Puasa Ramadhan pada Anak Obesitas
Pertolongan Pertama Jika Terjadi Kejang Demam Pada Anak
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Kejang Demam Pada Bayi
Tanda-Tanda Demam Berdarah Pada Anak dan Pencegahannya
Masalah Kulit Wajah Anak Usia 18 Tahun
Mengatasi Dehidrasi Kulit Di Bulan Ramadhan
Pengaruh Kulit Bayi Terhadap Penyakit Sepsis
Mengenal Jenis Gigi Anak dan Fungsinya
Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Merusak Gigi Anak
Mengenalkan Pentingnya Merawat Gigi Sejak Dini
Karang Gigi Anak: Penyebab dan Cara Membersihkan
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
Mengatasi Luka Gigitan Ular
Tidak ada komentar:
Posting Komentar