Cara mengatasi keracunan makanan memerlukan beberapa langkah agar korban tidak mengalami mual yang berlebihan hingga membuatnya dehidrasi. Anda juga harus tahu kalau keracunan makanan ini bisa membuat penderita tersiksa karena perut terasa sakit, diare, muntah, mual, kram dan bahkan dalam beberapa kasus membuat korbannya demam. Dehidrasi akut bisa terjadi kalau tidak ada penanganan medis yang cepat dan ini bisa membuat korban merasa lemas tidak bertenaga. Penyebabnya pun bermacam-macam. Misalnya karena ada makanan yang mengandung mikroorganisme dan bakteri, makanan tidak dimasak, atau bahkan makanan yang mengandung zat peptisida. Oleh karena itu, anda harus pintar-pintar dalam memilih makanan kalau tidak mau keracunan. Lalu, apa sajakah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keracunan ini?
Perawatan Keracunan Di Rumah
Anda anda menjumpai seseorang dengan gejala nyeri di dada, dehidrasi berat yang ditandai dengan mulut kering dan air liur yang lengket, merasa shock, maka bisa jadi orang tersebut mengalami gejala keracunan makanan. Anda bisa melakukan pertolongan perama di rumah. Misalnya dengan tidak memberi makanan padat saat korban masih merasa ingin muntah dan mual. Anda bisa memberinya cairan sedikit demi sedikit tapi sering untuk mencegah timbulnya dehidrasi. Tapi, anda harus menghindari memberi minuman seperti kopi ataupun minuman dengan rasa manis. Cara mengatasi keracunan makanan lainnya adalah dengan memberi susu. Hal ini karena susu bisa menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, anda tidak diperbolehkan memberi susu pada korban yang punya masalah dengan laktosa. Kalau rasa mual dan muntah dari pasien telah berkurang, anda bisa mulai memberinya makanan pada secara perlahan-lahan dengan porsi kecil seperti sereal, roti, gandum, nasi, dan kentang.
Pengobatan Secara Medis
Kalau semua perawatan dari rumah tidak membuat kondisi korban membaik, jalan terakhir yang harus anda tempuh adalah dengan membawanya ke dokter. Perawatan medis sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi akut yang justru bisa mengancam jiwa korban keracunan makanan. Dokter bisa memberi cairan pengganti lewat infus untuk menggantikan cairan yang telah hilang. Kalau kondisinya parah, bisa jadi korban keracunan dirujuk untuk dirawat di rumah sakit. Tetapi, ini tentu bergantung dari tingkat parahnya dehidrasi yang dialami. Dokter juga bisa memberikan obat diare atau obat anti muntah pada pasien. Bahkan terkadang kalau korban mengalami demam, dokter juga akan melakukan beberapa penanganan yang perlu untuk mengurangi rasa sakit, mual dan demam yang terjadi. Jika keracunan makanan ini disebabkan oleh jamur atau makan makanan yang mengandung peptisida, bisa saja dokter akan memberikan infus ataupun obat-obatan yang diberikan untuk menangkal racun. Biarpun ini bukanlah kasus yang mudah, tetapi menyelamatkan jiwa korban keracunan makanan juga terkadang dilakukan dengan memberikan antibiotik. Tetapi, cara ini jarang dilakukan karena dokter akan mengidentifikasi dulu jenis keracunan makanan yang dialami oleh korban. Dengan begitu, penanganan yang tepat akan jauh lebih baik daripada serampangan melakukan perawatan. Jadi, dokter akan melakukan apapun sebagai cara mengatasi keracunan makanan.
sumber : klik disini
Artikel pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar