Kaum ibu harus mulai disosialisasikan tentang pengenalan makanan padat pada bayi dan resiko obesitas. Mengapa demikian? Susu formula dan makanan padat seperti biskuit bayi dan bubur bayi merupakan hal yang kita kenal sejak bayi keluar dari usia 1 bulan. Dewasa ini, semakin gencar dikampanyekan pemberian ASI eksklusif untuk bayi selama 6 bulan penuh. Namun, tak sedikit kaum ibu yang masih tak menggubris peringatan tersebut. Alih-alih memberi ASI eksklusif pada bayi, kaum ibu justru malah gencar memberikan susu formula dan makanan padat sejak bayi berusia 4 bulan dengan berbagai alasan. Tapi, tahukah anda, jika pemberian makanan padat bayi sejak dini justru akan memacu obesitas pada anak setelah tumbuh berkembang hingga usia balita nanti? Yuk kita ulas bersama.
Banyak sekali artikel yang sudah mengulas mengenai pengenalan makanan padat pada bayi dan resiko obesitas pada anak. Namun, entah dengan alasan apa, banyak ibu yang masih memaksakan bayinya untuk mengkonsumsi makanan padat sebelum waktunya. Tidak berbahaya sebenarnya, tetapi pemberian makanan padat yang terlalu berlebih justru akan memicu kegemukan atau obesitas anak selepas usia 3 tahun.
Pengenalan Makanan Pendamping pada Bayi dan Resiko Obesitas Anak
Bayi bukanlah seperti orang dewasa yang dapat menerima segala macam makanan secara langsung. Organ dalam tubuh bayi masih belum sempurna dan masih berkembang, oleh karena itu anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan pemberian makanan padat. Waktu yang tepat untuk pengenalan makanan pendamping pada bayi adalah selepas masa pemberian ASI eksklusif, yaitu pada usia 6 bulan. Pemberian makanan pendamping pada bayi tidak boleh dilakukan serta merta, melainkan secara bertahap. Penting juga untuk memperhatikan jenis makanan, tekstur kekasaran, rasa dan porsi makannya.
Jenis Makanan pada Bayi yang Disarankan
Pengenalan tahap awal makanan padat pada bayi adalah dengan pemberian makanan lunak. Orang-orang jaman dahulu biasa memberikan pisang sebagai makanan pendamping ASI. Pisang dengan tekstur lunak merupakan contoh makanan yang tepat sebagai makanan pengenal. Bayi mempunyai kecenderungan menyukai makanan yang rasanya mirip dengan ASI, yaitu manis. Oleh karena itu, berikanlah makanan manis alami seperti pisang atau pepaya. Namun, anda juga harus berhati-hati, sebaiknya seiring pertumbuhan bayi, variasikanlah dengan bubur halus dengan variasi sayuran yang tidak terlalu manis. Karena apabila terus-menerus bayi diberikan makanan pendamping manis, maka menginjak balita akan mudah mengalami obesitas.
Menginjak usia 9 bulan, bayi diperkenankan memakan biskuit bayi. Hal ini dimaksudkan agar melatih bayi yang pada umumnya usia 9 bulan merupakan usia pertumbuhan gigi pertamanya. Semakin bertambah usianya, semakin variasikan macam makanannya. Namun perlu diketahui bahwa terlalu banyak pemberian karbohidrat seperti bubur, pisang dan biskuit terlebih lagi dengan rasa yang manis, justru akan menyebabkan resiko obesitas lebih besar. Oleh karena itu, hindari terlalu banyak memberikan makanan manis dan banyak mengandung karbohidrat, sebelum anak anda mulai aktif bergerak. Sebaliknya, pemberian makanan berbau atau berasa tajam karena bumbu-bumbu justru akan mengganggu sistem pencernaan dari bayi anda.
Kita harus berhati-hati dalam memberikan makanan terhadap bayi. Selain pencernaan bayi masih sangat sensitif, ternyata makanan pada bayi juga mampu menimbulkan resiko obesitas. Sosialisasi mengenai pengenalan makanan padat pada bayi dan resiko obesitas sangat perlu dilakukan agar resiko obesitas dapat ditekan.
sumber : klik disini
Artikel pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar