Gangguan sistem pencernaan pada balita penting untuk diketahui sejak dini, baik oleh para ibu maupun calon ibu. Sistem pencernaan pada bayi sangat berbeda dengan orang dewasa. Bayi masih sangat rentan terhadap masalah pencernaan. Penyebab munculnya gangguan sistem pencernaan pada balita yaitu sistem pencernaan pada bayi belum berfungsi optimal dalam melakukan pencernaan makanan seperti halnya orang dewasa.
Sebenarnya sistem pencernaan pada balita dan orang dewasa adalah sama. Namun demikian, balita masih belum optimal dalam memaksimalkan fungsi dari masing-masing organ pada sistem pencernaannya. Jika sistem pencernaan tersebut tidak diketahui dan dipelajari mulai dari sekarang benar, maka gangguan sistem pencernaan pada balita akan terjadi.
Biasanya gangguan sistem pencernaan pada balita dialami bagian lambung. Wajar jika balita menghadapi masalah sembelit ataupun diare. Sebenarnya orang dewasapun juga sering mengalami gangguan tersebut, tapi bayi akan lebih sering mengalaminya karena orang dewasa dengan balita memiliki perbedaan yang sangat tampak pada kebiasaan makannya.
Perut bayi sebagai salah satu bagian dari sistem pencernaannya, membutuhkan waktu dalam upaya pengenalan makanan. Utamanya makanan yang sudah bervariasi pada usia bayi tersebut. Oleh karena itu untuk mengantisipasi masalah pada sistem pencernaannya harus dilakukan upaya persiapan sejak dini selain mengetahui pengobatan secara medis.
Adanya gangguan sistem pencernaan pada balita membuat ibu maupun calon ibu khususnya, harus mengenali beberapa gejala agar tidak terlalu bingung dan khawatir menghadapinya. Berikut ini gejala-gejalanya, antara lain;
1. Ketika bayi tersebut mengalami nafsu makan yang berkurang dari biasanya. Hal tersebut salah satu gejala adanya gangguan pada sistem pencernaannya. Kerongkongan bayi akan dipengaruhi oleh gangguan sistem pencernaannya karena perut bayi panas. Akibatnya, bayi akan muntah ataupun nafsu makannya berkurang.
2. Gejala selanjutnya yaitu cegukan yang terus-menerus pada bayi. Ketika sistem pencernaannya mengalami gangguan, maka jumlah asam pencernaan pada perut bayi meningkat dari kondisi normal. Asam tersebut membuat kandungan udara dalam perut meningkat sehingga otot kerongkongan kram. Akibatnya bayi cegukan terus menerus.
3. Kesulitan bernapas pada bayi karena kandungan asam yang tinggi dalam perut bayi juga menjadi gejala adanya gangguan pada sistem pencernaannya.
2. Gejala selanjutnya yaitu cegukan yang terus-menerus pada bayi. Ketika sistem pencernaannya mengalami gangguan, maka jumlah asam pencernaan pada perut bayi meningkat dari kondisi normal. Asam tersebut membuat kandungan udara dalam perut meningkat sehingga otot kerongkongan kram. Akibatnya bayi cegukan terus menerus.
3. Kesulitan bernapas pada bayi karena kandungan asam yang tinggi dalam perut bayi juga menjadi gejala adanya gangguan pada sistem pencernaannya.
Itulah tiga gejala adanya gangguan sistem pencernaan pada balita Anda. Jika bayi Anda mengalami ketiga gejala tersebut atau salah satunya, maka segera periksakan.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar