Bersekolah bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak penderita ADHD(Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Anak dengan ADHD memiliki kesulitan untuk fokus, memberikan perhatian atau berkonsentrasi terhadap sesuatu, serta selalu terdorong untuk bergerak. Karenanya, anak ADHD akan dengan mudah dicap sebagai anak yang “gagal” karena tidak mampu memahami pelajaran, mengikuti peraturan atau perintah, bahkan menyelesaikan tugas yang mudah.
Penelitian menunjukkan, anak dengan ADHD menunjukkan kesulitan untuk berprestasi secara akademis, ditandai dengan rendahnya nilai rata-rata, tinggal kelas, diskors, drop out, dan rendahnya jumlah mahasiswa S-1 yang berhasil menyelesaikan studinya. Perilaku yang mengganggu akibat hiperaktivitas sering membuat anak ADHD mendapat hukuman. Studi yang dilakukan oleh Barkley tahun 1990 menunjukkan bahwa 46% siswa ADHD pernah diskors dan 11% dikeluarkan dari sekolah.
Kemampuan akademis anak ADHD. Tiga karakter khas anak ADHD –susah fokus, hiperaktif, dan impulsif– membuat mereka sering tertinggal dalam pelajaran. Meski demikian, ada hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu mereka memperbaiki prestasi di kelas. Pertama, abaikan stigma tentang ADHD. Orangtua harus paham bahwa ADHD “hanyalah” sebuah gangguan, dan setiap gangguan dapat ditangani.
Anak dengan ADHD adalah anak spesial, Anda perlu memberikan penanganan spesial pula. Gunakan kata-kata tertentu yang dapat dipahami anak dalam memberikan perintah untuk diam, fokus saat belajar, dan sebagainya. Anda perlu membantunya lebih terorganisir. Buatlah rutinitas agar anak ADHD bisa membuat dirinya sendiri lebih teratur. Bila Anda menginginkan perubahan, lakukan secara perlahan dan fleksibel berdasarkan kemampuan anak menyesuaikan diri.
Bila Anda sudah memiliki penangan yang dirasa tepat untuk anak, bicarakan hal ini dengan gurunya di sekolah. Jelaskan tentang kepribadian anak dan bagaimana cara ia belajar. Berikan bahan-bahan bacaan atau alat bantu lain yang dapat membantu guru memahami sifat, kebiasaan, dan karakter anak. Di kelas, sebaiknya biarkan anak duduk di bagian depan atau dengan sekelompok kecil anak agar perhatiannya tidak mudah terusik.
sumber : klik disini
Artikel pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar