Suku Tarahumara dari Meksiko berhasil menghindari para penakluk dari Spanyol pada abad ke-16. Namun, apakah mereka mampu menghadapi serangan kehidupan masyarakat modern?
OLEH CYNTHIA GORNEY
FOTO OLEH ROBB KENDRICK
FOTO OLEH ROBB KENDRICK
Pendapat ini diamini oleh para pendeta: Pekerjaan membersihkan kamar hotel, yang dinding lobinya dihiasi aneka lukisan Tarahumara yang cantik-cantik, sama sekali bukan kemajuan. “Jangan munafik dengan mengatakan bahwa proyek ini dimaksudkan untuk membantu suku Tarahumara,” kata de Velasco dengan ketus. “Proyek itu dimaksudkan untuk menarik wisatawan dan mempertebal dompet pribadi. Sebuah ‘kampung Tarahumara’ adalah sesuatu yang absurd—kebohongan tulen. Sebuah gondola di atas ngarai merupakan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Bayangkan saja, ini daerah yang tidak memiliki air; satu hotel baru akan menggunakan lebih banyak air dalam sehari dibandingkan dengan yang digunakan oleh satu keluarga Tarahumara dalam setahun. Biaya yang disiapkan pemerintah untuk membangun sejumlah hotel sebenarnya cukup untuk menyediakan sarana air bersih bagi semua orang Tarahumara, yang jelas jauh lebih berguna bagi mereka daripada membangun sebuah kampung palsu tempat mereka menjajakan cendera mata.”
Setelah malam tiba di Guagüeyvo, yakni malam sebelum Jumat Agung, orang-orang mulai berkumpul di luar gereja, yang jaraknya kurang dari satu kilometer dari rumah orang tua Lorena, melintasi ladang jagung yang tidak ditanami dan sungai berbatu-batu. Suara genderang belum berhenti; akan terus terdengar sepanjang malam, hanya sesekali berhenti sejenak, dan begitu terus selama 51 jam berikutnya. Ritual Semana Santa dijelaskan kepadaku oleh para ahli antropologi, oleh orang Tarahumara dari komunitas yang lain, oleh para kerabat di dapur Fidencia, tetapi penjelasan mereka berlain-lainan. Penabuhan genderang, misalnya: Acara ini dimulai tiga pekan sebelum Semana Santa, di seluruh penjuru Sierra Madre, dan seorang wanita bersuara lembut yang sedang mengaduk semur untuk hidangan makan siang di sebuah sekolah di Rarámuri mengatakan bahwa suara genderang itu membuat Tuhan tidak mengantuk, karena setan datang menjelang saat ini setiap tahun.
Ketika hal ini kutanyakan pada Fidencia, dia menjawabnya kira-kira begini: “Menarik, bukan?” dengan gaya seakan-akan sependapat tapi tidak yakin, sambil mengangkat bahu. Kami menabuh genderang karena memang sudah tiba waktunya untuk menabuh, katanya, yang terdengar persis seperti nenekku yang berusaha menjelaskan ritual yang sudah begitu lama dipraktikkan sehingga orang sudah lupa alasan di balik ritual itu. Para tokoh Pharisee yang melukis tubuhnya; serdadu berseragam yang menyandang pedang kayu; keranjang anyaman yang disandang di bahu yang berisi Jesus dan Bunda Maria; boneka Judas dari jerami—dengan bentuk yang mengejutkan, yang begitu kentara, yang menampilkan seakan-akan tokoh itu kebanyakan minum Viagra—ini semua adalah unsur-unsur Semana Santa yang tampak di mana-mana di seluruh penjuru Sierra Madre, cerita penyaliban yang menyiratkan upacara musim tanam, katarsis tentang kebaikan selalu mengalahkan kejahatan, dan rujukan ke hujan, matahari, bulan di masa pra-Masehi.
Di Guagüeyvo aku berusaha menanyakan dengan hati-hati perihal kemaluan boneka Judas yang dibuat begitu kentara, setelah menunggu sampai ada waktu yang tepat ketika tidak ada pria lain, dan semua wanita sudah berada di kamar yang ditingkahi suara tawa riang. Tetapi, tidak ada yang tahu pasti akan jawabannya, dan seorang biarawati tamu berkata bahwa sepanjang pengetahuannya, tujuannya adalah agar Judas terlihat konyol. “Ingat, dia itu ‘kan pengkhianat,” katanya. “Dan boneka Judas itu akan dimusnahkan.”
Setelah malam tiba di Guagüeyvo, yakni malam sebelum Jumat Agung, orang-orang mulai berkumpul di luar gereja, yang jaraknya kurang dari satu kilometer dari rumah orang tua Lorena, melintasi ladang jagung yang tidak ditanami dan sungai berbatu-batu. Suara genderang belum berhenti; akan terus terdengar sepanjang malam, hanya sesekali berhenti sejenak, dan begitu terus selama 51 jam berikutnya. Ritual Semana Santa dijelaskan kepadaku oleh para ahli antropologi, oleh orang Tarahumara dari komunitas yang lain, oleh para kerabat di dapur Fidencia, tetapi penjelasan mereka berlain-lainan. Penabuhan genderang, misalnya: Acara ini dimulai tiga pekan sebelum Semana Santa, di seluruh penjuru Sierra Madre, dan seorang wanita bersuara lembut yang sedang mengaduk semur untuk hidangan makan siang di sebuah sekolah di Rarámuri mengatakan bahwa suara genderang itu membuat Tuhan tidak mengantuk, karena setan datang menjelang saat ini setiap tahun.
Ketika hal ini kutanyakan pada Fidencia, dia menjawabnya kira-kira begini: “Menarik, bukan?” dengan gaya seakan-akan sependapat tapi tidak yakin, sambil mengangkat bahu. Kami menabuh genderang karena memang sudah tiba waktunya untuk menabuh, katanya, yang terdengar persis seperti nenekku yang berusaha menjelaskan ritual yang sudah begitu lama dipraktikkan sehingga orang sudah lupa alasan di balik ritual itu. Para tokoh Pharisee yang melukis tubuhnya; serdadu berseragam yang menyandang pedang kayu; keranjang anyaman yang disandang di bahu yang berisi Jesus dan Bunda Maria; boneka Judas dari jerami—dengan bentuk yang mengejutkan, yang begitu kentara, yang menampilkan seakan-akan tokoh itu kebanyakan minum Viagra—ini semua adalah unsur-unsur Semana Santa yang tampak di mana-mana di seluruh penjuru Sierra Madre, cerita penyaliban yang menyiratkan upacara musim tanam, katarsis tentang kebaikan selalu mengalahkan kejahatan, dan rujukan ke hujan, matahari, bulan di masa pra-Masehi.
Di Guagüeyvo aku berusaha menanyakan dengan hati-hati perihal kemaluan boneka Judas yang dibuat begitu kentara, setelah menunggu sampai ada waktu yang tepat ketika tidak ada pria lain, dan semua wanita sudah berada di kamar yang ditingkahi suara tawa riang. Tetapi, tidak ada yang tahu pasti akan jawabannya, dan seorang biarawati tamu berkata bahwa sepanjang pengetahuannya, tujuannya adalah agar Judas terlihat konyol. “Ingat, dia itu ‘kan pengkhianat,” katanya. “Dan boneka Judas itu akan dimusnahkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar