Suku Tarahumara dari Meksiko berhasil menghindari para penakluk dari Spanyol pada abad ke-16. Namun, apakah mereka mampu menghadapi serangan kehidupan masyarakat modern?
OLEH CYNTHIA GORNEY
FOTO OLEH ROBB KENDRICK
FOTO OLEH ROBB KENDRICK
Setiap bintang di angkasa malam adalah seorang Indian Tarahumara yang jiwanya—pria memiliki tiga dan wanita memiliki empat, karena wanita adalah penghasil kehidupan baru—semuanya, pada akhirnya, sirna. Hal-hal inilah yang diceritakan oleh para ahli antropologi dan para pendeta tentang kepercayaan suku Tarahumara, yang menyebut diri mereka RarĂ¡muri, yang tinggal di dalam dan di atas ngarai-ngarai Sierra Madre Occidental di Meksiko, di sebelah utara, dan ke situlah lima abad yang silam mereka menyelamatkan diri dari serbuan bangsa Spanyol. Orang-orang Spanyol itu bukan saja memiliki senjata api dan kuda, tetapi juga janggut yang tidak nyaman dipandang mata; dari kehadiran bangsa Spanyol inilah muncul kata chabochi dalam bahasa RarĂ¡muri, yang sampai sekarang berarti orang luar, yaitu orang yang bukan orang Tarahumara. Chabochi sesungguhnya bukan ejekan, melainkan hanya cara untuk membedakan diri dari dunia luar. Terjemahan harfiahnya, yang ibaratnya mengacu pada hubungan saat ini antara masyarakat Tarahumara dan masyarakat Meksiko abad ke-21, adalah “orang yang wajahnya disembunyikan di balik sarang laba-laba.”
sumber : NG Indonesia
Artikel terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar