Hi ALL ,  welcome  |  MY SITE  |  PLEASE READ  |  THANK'S YOU ALL
Selamat datang di online learning, Ayo, terus belajar dan ilmu adalah teman yang paling baik. (kritik dan saran hubungi mhharismansur@gmail.com atau Hp. 081329653007)

Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 4

Written By mhharismansur on Jumat, 28 Desember 2012 | 07.50



Gua Harimau mengekalkan kompleks permakaman purba terpadat di Indonesia.

OLEH MAHANDIS Y.THAMRIN
FOTO OLEH REYNOLD SUMAYKU
Harry Widianto, ahli paleoantropologi dan Kepala Pengelola Museum Purbakala Sangiran, turut membantu tim Truman. Menurut laporan penelitiannya untuk Pusat Arkeologi Nasional,  terdapat pe­nyakit karies gigi serius pada sebagian rangka. Dia menduga penyakit ini disebabkan pola makan berkarbohidrat tinggi.

Tampak­nya mereka telah mengembangkan pertanian dan mulai meninggalkan peradaban berburu. “Padi, talas, dan umbi-umbian akan memberikan sisa-sisa makanan yang lebih melekat pada gigi," tulisnya, "dibandingkan yang terjadi pada para pemburu dan peramu.”

Bahkan, Harry menulis temuan seorang lelaki dewasa di gua itu menderita karies kronis pada mahkota gigi, akar gigi, hingga tembus ke bagian rahang bawahnya. “Kondisi penyakit seperti ini akan memberikan rasa sakit luar biasa pada si penderita.”

Saya berjongkok di salah satu kubur berpasangan. Rangka itu milik lelaki yang terbaring seraya berpelukan dengan rangka perempuan. Rahang si lelaki yang terbuka dengan gigi-geliginya yang tak utuh lagi seolah tertawa sembari mengisahkan kebahagiaannya yang abadi kepada kami.

“Kemesraan ini ja­nganlah cepat berlalu...,” dendang Truman yang ternyata sudah berdiri di samping saya sembari menirukan sebaris lagu populer.

Malam tak berbulan kian menghilir di sebuah rumah panggung kayu beratap limasan tradisi Sumatra Selatan, April 2012. Deretan jendela bukaan sampingnya menghadap jalan raya Baturaja-Muaraenim. Permukiman ini sa­ngat unik karena arsitekturnya seragam, termasuk posisi tangga masuk yang selalu di sisi timur.

“Supaya orang yang masuk rumah tidak mengganggu penghuni yang sedang salat—kiblat di barat,” kata seorang warga senior. “Namun,” ujarnya sambil menerawang, “kami tak sanggup membeli kayu lagi apabila rumah ini rusak.”
Selama dua minggu rumah milik seorang warga Padangbindu itu menjadi pondokan tim Truman.

Di sepanjang langkannya terhampar temuan yang beralas kertas koran: serpihan tembikar, alat-alat serpih obsidian, beliung persegi, peralatan tulang, hingga mata panah dari gigi rusa.

sumber : NGI
Artikel yang berkaitan
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 1
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 2
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 3
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 4
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 5
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 6
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 7
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 8
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra part 9
  • Tapak Jejak Pitarah Sumatra (lengkap)
  • Praktek Deformasi Sebabkan Tengkorak Mirip Alien
  • Teks Berisi 10 Perintah Tuhan Dikonversi ke Format Digital
  • Bangsa Maya Tak Pernah Ramalkan Kiamat 2012
  • Dua Gunung Ini Diklaim Tempat Penyelamatan Kiamat Suku Maya
  • Kelambu Misteri Penghuni Purba Sumatra
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar