Tahukah Anda bahwa kira-kira 1 dari 4 atau sekitar 20%-30% dari angka kematian bayi dan anak itu disebabkan oleh Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)? Angka ini cukup fantastis, mengingat penyakit ini sering menyerang anak-anak, yang tanpa disadari bila tak ditangani dengan tepat dan cepat ternyata menjadi hal yang fatal.
Definisi ISPA oleh DepKes menyimpulkan bahwa infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana kuman penyakit berhasil menyerang alat-alat tubuh yang digunakan untuk bernafas, yakni mulai dari hidung, hulu kerongkongan, tenggorokan, batang tenggorokan sampai paru-paru dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
Masyarakat awam biasanya mengartikan penyakit ini sebagai pilek disertai flu. Padahal ada beberapa penyakit yang menyertainya seperti sinusitis, tonsillitis, faringitis, laryngitis oleh infeksi virus dan bakteri lainnya. Dan ternyata bronchitis, bronklolitis juga pneumonia tidak tercakup dalam ISPA, namun bisa dimungkinkan penyakit itu dimulai oleh ISPA atau berkembang sebagai komplikasi.
Secara sederhana penyakit ini dimulai dari flu yang disebabkan virus yang memiliki masa infeksi antara 5 hari sampai 2 minggu. Gejala flu bisa dikenali dari hidung meler, atau malah tersumbat, mata merah berair, batuk, bersin, suara serak, nyeri dan rasa sakit pada tulang, otot sendi dan seringkali disertai demam. Penularannya bisa dengan bersin, kontak dengan orang lain secara langsung dan memakai barang secara bersama-sama.
Tak perlu panik jika infeksi saluran pernafasan pada anak ini terjadi. Pengetahuan yang cukup bagi orangtua mengenai penyakit ini akan banyak membantu mengenai apa yang diperlukan dalam mencegah penyakit ini, penularan, serta perawatan penderita ISPA.
Sebenarnya untuk yang bersifat ringan seperti batuk dan pilek disertai demam, penyakit ini tak terlalu merisaukan karena bisa sembuh dengan sendirinya (self limited diseases), atau hanya diobati dengan obat flu biasa saja tanpa antibiotic, namun bila yang termasuk infeksi saluran pernafasan yang berat, tak perlu menunggu terlalu lama harus ditangani lebih lanjut untuk menghindari hal yang lebih fatal dan akan berakibat kematian.
sumber : klik disini
Artikel pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar