Anak pada usia menginjak remaja, seringkali keliru dalam memilih mana yang benar dan mana yang salah. Idealisme muda mereka sering kali mengarahkan pada hal-hal yang sebenarnya keliru bahkan berbahaya. Tawuran seringkali dianggap sebagai bentuk solidaritas dengan kelompoknya. Jika suatu anggota kelompok tertentu atau rekan satu sekolah diganggu oleh anak dari sekolah lain, teman-temannya sering tidak terima dan berusaha membalas secara bersama-sama atau tawuran. Dan beberapa justru menganggap bahwa tawuran ini merupakan bukti bahwa remaja itu berkualitas dan keren, sementara yang tidak ikut tawuran dianggap pengecut dan tidak menarik. Hingga sekarang cukup sulit menghilangkan pendapat atau pemikiran ini dari anak-anak remaja.

Peran Serta Orangtua dan Guru Bisa mengurangi Tawuran
Untuk menghilangkan kecenderungan tawuran di usia remaja memang tidak bisa begitu saja. Perlu kerja sama antara guru, orang tua dan lingkungan sekitar untuk turut serta berperan dalam menjaga perkembangan para remaja. Anak-anak yang memiliki banyak kegiatan positif, mungkin sudah tidak ada waktu untuk memikirkan tawuran, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menunjukkan prestasi mereka. Apalagi sekarang bidang seni semakin diperhitungkan di sekolah.
Jika dahulu bidang seni peran, modeling , ekstra kurikuler musik sering dianggap sebelah mata, terbukti dengan pembinaan yang tepat, justru banyak anak-anak remaja yang berprestasi di bidang tersebut. Jika dulu bermain musik, membentuk band musik sering dianggap mengganggu pelajaran dan proses belajar mengajar di sekolah, kini semakin banyak yang membuktikan bahwa justru dengan aktif di kegiatan lain, prestasi anak justru meningkat dan ini mengurangi kecenderungan tawuran di usia remaja.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar