Hi ALL ,  welcome  |  MY SITE  |  PLEASE READ  |  THANK'S YOU ALL
Selamat datang di online learning, Ayo, terus belajar dan ilmu adalah teman yang paling baik. (kritik dan saran hubungi mhharismansur@gmail.com atau Hp. 081329653007)

Gigitan yang Menyembuhkan part 2

Written By mhharismansur on Jumat, 25 Januari 2013 | 04.32


Para ilmuwan tengah menggali potensi medis bisa.

OLEH JENNIFER S. HOLLAND
FOTO OLEH MATTIAS KLUM
Cairan kompleks itu penuh dengan racun protein dan peptida—rangkaian pendek asam amino yang mirip dengan protein. Molekul-molekul itu bekerja secara sinergis menciptakan senjata pamung­kas. Ada yang menyerang sistem saraf, melumpuhkan dengan memblokir sinyal antara saraf dan otot.

Ada yang merusak molekul sehingga sel dan jaringan tubuh hancur. Bisa dapat menewaskan korban dengan membekukan darah dan menghentikan jantung, atau dengan mencegah penggumpalan dan memicu perdarahan fatal.

Semua bisa bersifat multi-aspek dan multi-efek. (Bisa adalah racun yang dimasukkan ke tubuh korban melalui organ khusus, seperti taring atau sengat, bukan racun yang diminum atau ditelan.) Puluhan, bahkan ratusan, toksin dapat masuk dalam satu gigitan, ada yang fungsinya serupa dan ada pula yang fungsinya unik.

Dalam perlombaan senjata evolusioner antara mangsa dan pemangsa, sistem senjata dan pertahanan terus-menerus disempurnakan. Bayangkan musuh diracuni, lalu ditusuk dengan pisau, kemudian dihabisi dengan tembakan ke kepala. Begitulah cara kerja bisa.

Ironisnya, sifatnya yang mematikan itulah yang membuatnya penting untuk obat. Banyak toksin-bisa menyerang molekul yang sama dengan yang perlu dikontrol untuk mengobati penyakit. Bisa bekerja cepat dan sangat spesifik. Komponen aktifnya—peptida dan protein, berfungsi sebagai toksin dan enzim—menyerang molekul tertentu saja, dan langsung klop seperti anak kunci masuk ke lubangnya.

Kebanyakan obat bekerja dengan cara yang sama, bereaksi dan mengendalikan kunci molekuler untuk menghentikan penyakit. Memang sulit untuk menemukan toksin yang menyerang target tertentu saja, tetapi obat-obatan terbaik untuk penyakit jantung dan dia­betes kini diperoleh dari bisa. Obat baru autoimun, kanker, dan nyeri mungkin akan tersedia satu dasawarsa lagi.

“Yang kami maksud bukan hanya beberapa obat baru, tetapi seluruh kelompok obat,” kataEmerging Explorer National Geographic Society Zoltan Takacs, ahli toksinologi dan herpetologi. Sejauh ini, kurang dari seribu toksin yang telah diteliti manfaat medisnya, dan baru sekitar se­puluh obat penting yang masuk ke pasar.

“Mungkin ada lebih dari 20 juta toksin-bisa yang masih belum diteliti,” ujar Takacs. “Jumlah yang sangat besar. Toksin-bisa membuka berbagai cabang farmakologi yang sama sekali baru.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar