Hi ALL ,  welcome  |  MY SITE  |  PLEASE READ  |  THANK'S YOU ALL
Selamat datang di online learning, Ayo, terus belajar dan ilmu adalah teman yang paling baik. (kritik dan saran hubungi mhharismansur@gmail.com atau Hp. 081329653007)

Petunjuk Pertama Darwin part 4

Written By mhharismansur on Rabu, 02 Januari 2013 | 08.00


Bukan hanya burung pipit yang menginspirasi Darwin, melainkan juga fosil armadillo dan sloth.

OLEH DAVID QUAMMEN
FOTO OLEH LUCIANO CANDISANI, MINDEN PICTURES
Sebulan kemudian, di pantai 50 kilometer di utara Punta Alta, Darwin menemukan tebing laut kaya-fosil yang lain, tingginya 35 meter dan menandai sebuah tempat bernama Monte Hermoso. Di sana dia menggali sisa-sisa jasad yang membatu dari beberapa makhluk pengerat, yang mengingatkannya kepada agouti, capybara (jenis babi Amerika Selatan), dan tuco-tuco, sejenis binatang pengerat Amerika yang lebih kecil, tetapi lagi-lagi, untuk setiap kasus, antara fosil dan spesies yang ada sekarang sangat mirip tapi tidak identik. Kemudian di pantai Argentina yang lebih jauh ke selatan, dia menggali kerangka mamalia ketiga yang menurut ahli anatomi yang akhirnya memeriksanya, mirip sejenis unta yang sudah punah. Makhluk itu jadi dikenal sebagai Macrauchenia. Keluarga unta termasuk dua spesies liar Amerika Selatan, guanaco dan vicuña, di samping yang jinak, llama dan alpaca. Darwin mengetahui bahwa guanaco hidup di daerah itu karena beberapa hari sebelumnya dia menembak seekor.

Penemuan, analogi, dan jukstaposisi ini terekam dalam ingatan dan imajinasi Darwin dan mengendap sepanjang sisa perjalanan dan beberapa tahun setelahnya. Sementara itu, fosil-fosil tersebut dikemas untuk dikapalkan pulang ke Inggris, sebagian besar ditujukan kepada John Stevens Henslow, ahli botani lembut yang merupakan mentor Darwin di Cambridge.

“Saya beruntung mendapat tulang-tulang fosil,” dia bercerita kepada Henslow melalui surat. Darwin menyebut pengerat besar, sloth tanah, dan bagian sisik tulang berbentuk poligon. Komentarnya tentang yang terakhir: “Begitu melihatnya, saya berpikir bahwa ini pastilah milik seekor armadillo raksasa, spesies hidup yang genusnya sangat banyak di sini.” Darwin menambahkan: “Jika hal ini cukup membuat Anda tertarik untuk membukanya, saya sangat ingin mendengar pendapat Anda tentang fosil-fosil itu.”

Adalah penting untuk tidak melebih-lebihkan bahwa betapa saat itu Darwin mampu mengenali, apa lagi menafsirkan fosil yang ditemukannya. Sebagian besar fosil yang ditemukannya, selain Megatherium, berasal dari binatang yang belum dikenal oleh para pakar, sementara Darwin bukan seorang pakar. Dia bukan ahli anatomi perbandingan seperti Cuvier yang tersohor; dia tidak terlalu tahu tentang mamalia; dan kata “paleontolog” belum digunakan pada masa itu. Darwin memercayakan deskripsi dan identifikasi fosil-fosilnya kepada seorang ahli anatomi muda yang brilian di London bernama Richard Owen, seorang pakar tentang mamalia-punah yang sedang naik daun. Owenlah yang memberi nama kepada sloth tak dikenal itu dan Owen yang mengajukan pendapat (secara keliru, kemudian dikoreksinya sendiri) tentang hubungan antara Macrauchenia dan unta.

Darwin sendiri bukan pakar seperti Owen. Dia hanyalah orang lapangan yang cermat, rakus akan spesimen, dan belajar sambil jalan. Undangan Beagle menyelamatkan Darwin dari masa depan sebagai pendeta desa yang tidak cocok untuknya dan sejak hari-hari pertamanya di atas kapal, dia bekerja dengan rajin dan cepat matang sehingga mampu mengambil (dan kemudian melampaui) peran sebagai naturalis kapal itu. Kualifikasi terbaik Darwin untuk menafsirkan fosil adalah rasa ingin tahunya yang besar, bakatnya akan pengamatan yang cermat, dan naluri bahwa semua hal dalam alam ini entah bagaimana berkaitan satu sama lain. Di samping itu, dia tidak takut berspekulasi dengan berani—sepanjang dilakukannya secara diam-diam.

Datum kecil, tetapi penting lainnya diperoleh Darwin beberapa bulan kemudian, saat Beagle singgah di dekat Patagonia bagian utara dan Darwin menghabiskan waktu di darat bersama sekelompok gaucho lain yang simpatik. Awalnya cuma desas-desus: Para gaucho menyinggung jenis burung unta yang langka, lebih kecil dari yang biasa, kakinya lebih pendek, dan lebih mudah dibunuh dengan bandering mereka, tetapi selain itu serupa. Kemungkinan dalam menemukan burung itu luput dari pikiran Darwin sampai salah satu rekan awak kapalnya menembak “burung unta” yang lebih kecil itu (rhea yang berbeda) untuk diambil dagingnya. Darwin tidak terlalu mengacuhkannya, menganggap burung tersebut masih muda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar