Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita. Diare merupakan penyakit yang paling umum diderita baik oleh anak mau pun orang dewasa, terutama balita. Seseorang dapat dikatakan menderita diare apabila ia mengalami buang air besar dengan frekuensi yang cukup sering (lebih dari tiga kali sehari) dimana bentuk feses lebih cair dari biasanya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui langkah-langkah pertama Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita.
Penyebab Diare
Penyebab diare pada balita dapat bermacam- macam, mulai dari makanan atau minuman yang kurang terjaga kebersihannya hingga saluran pencernaan yang terinfeksi oleh bakteri, virus atau pun parasit. Beberapa anak yang alergi laktosa berkemungkinan juga menderita diare apabila ia minum susu dan produk olahannya seperti yogurt dan keju, atau bisa jadi botol susunya terkontaminasi bakteri.
Pada umumnya, kasus-kasus diare lebih sering terjadi pada lingkungan yang kurang bersih dengan populasi penduduk yang cukup padat lingkungan seperti itu biasanya memiliki sumber air yang kurang bersih, selain itu organisme yang tersebar di udara sekitar lingkungan pun mengandung penyakit, sehingga Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita harus dimulai dari kebersihan lingkungan itu sendiri.
Gejala yang dialami Anak Balita
Sebelum mempelajari Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita, orang tua sebaiknya memahami dulu gejala-gejala diare. Gejala diare pada balita yang paling mudah terlihat adalah frekuensi buang air besar yang sering dan cair yang kadang-kadang dibarengi dengan demam, muntah, penurunan nafsu makan, lesu serta dehidrasi. Dari semua gejala diare tersebut, dehidrasi merupakan gejala yang harus sangat diwaspadai. Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita tidak akan memberi hasil yang baik jika tidak disertai dengan cara mengatasi dehidrasi.
Cara Mengatasi Diare pada Anak BalitaDehidrasi atau gejala kekurangan cairan tubuh mungkin terlihat sepele, namun kekurangan cairan, terutama pada anak balita, dapat berakibat sangat fatal sebab dapat mengganggu kinerja otak dan jantung dan mungkin mengarah pada kematian jika tidak segera ditangani. Jika tubuh terus menerus mengeluarkan cairan dalam bentuk feses yang cair, tanpa diimbangi oleh pasokan cairan yang cukup, maka banyak sistim di dalam tubuh yang tidak dapat bekerja dengan semestinya. Karena itu, salah satu Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita adalah dengan pastikan bahwa si kecil mendapatkan cukup banyak cairan, yaitu sekitar 150-200 ml/kg dari berat badan.
Cara mengatasi diare yang paling umum dianjurkan adalah dengan memberi anak balita cairan oralit. Jika balita anda terserang diare, segera berikan cairan oralit. Anda bisa menggunakan bubuk oralit siap pakai yang tersedia di apotik mau pun konter obat, atau anda juga bisa membuat cairan oralit sendiri dengan cara melarutkan 1 sendok teh garam yang dicampur dengan 8 sendok teh gula ke dalam 5 gelas air matang dan minumkan ke anak setiap kali ia selesai buang air besar. Tujuannya adalah untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare. Selain itu, berikan juga makanan yang banyak mengandung air atau kuah seperti misalnya bubur, di mana hal tersebut tidak hanya dapat menggantikan cairan, namun juga lebih mudah dicerna oleh lambung yang sedang bermasalah.
Jika sekiranya Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita tersebut belum bisa mengatasi diare si kecil, sebaiknya anda segera membawa anak anda ke dokter secepatnya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan kadar elektrolit dan juga pemeriksaan sel darah putih untuk memastikan bahwa diarenya serius atau tidak, dan memasang infuse untuk mengganti cairan dalam tubuh dengan lebih intensif.
Pemberian ASI ekslusif hingga 6 bulan merupakan cara pencegahan paling dini yang bisa dilakukan orang tua. Selain itu, makanan pendamping ASI (MPASI) juga harus mengandung nutrisi lengkap untuk kebutuhan si kecil. Penelitian menunjukkan bahwa bayi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan MPASI yang baik nutrisinya, mereka cenderung lebih kebal terhadap penyakit diare. demikian beberapa Cara Mengatasi Diare pada Anak Balita.
sumber : klik disini
Artikel yang berkaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar