Hi ALL ,  welcome  |  MY SITE  |  PLEASE READ  |  THANK'S YOU ALL
Selamat datang di online learning, Ayo, terus belajar dan ilmu adalah teman yang paling baik. (kritik dan saran hubungi mhharismansur@gmail.com atau Hp. 081329653007)

Gelora Amukan Baskara part 2

Written By mhharismansur on Sabtu, 12 Januari 2013 | 08.11



Prakiraan cuaca antariksa selama beberapa tahun ke depan: badai matahari, dengan kemungkinan padamnya listrik di dunia. Apakah kita siap?

OLEH TIMOTHY FERRIS
FOTO OLEH NASA SOLAR DYNAMICS OBSERVATORY (SDO)
“Kami berusaha memahami bagaimana cuaca antariksa berdampak ke masyarakat,” kata Schrijver. “Tindakan bermoral ketika Anda sudah mengidentifikasi ancaman sebesar ini adalah bersiap-siap. Jika tidak melakukannya, ada konsekuensi yang mengerikan.”

Tidak Banyak sefamiliar matahari, namun tidak banyak pula yang tampak sangat aneh. Lihatlah dengan sebuah teleskop matahari. Piringan kuning itu bertransformasi menjadi sebuah dunia ajaib yang dinamis, di mana letupan plasma matahari seukuran planet melesat ke angkasa hitam seperti ubur-ubur bersinar, dan masuk kembali ke dalam matahari beberapa jam atau hari kemudian.

Memang itulah yang terjadi. Bukan padatan, cairan, ataupun gas yang membentuk matahari, namun plasma, “wujud zat yang keempat”, yang terbentuk ketika atom diubah menjadi hanya proton dan elektron. Seluruh partikel bertenaga tersebut menjadikan plasma matahari sebuah konduktor listrik yang baik. Matahari juga dipenuhi oleh bidang magnetik. Hampir semuanya berada di dalam lingkar matahari yang besar, namun beberapa bidang yang tebalnya seukuran dengan diameter bumi muncul di permukaan sebagai bintik matahari. Daya tarik magnet ini menyebabkan gerakan yang meliuk-liuk di lapisan atmosfer matahari dan menghasilkan angin radiasi matahari, menyemburkan sejuta ton plasma setiap detiknya dengan kecepatan 700 km/detik.

Penyebab semua aktivitas ini adalah inti matahari—sebuah pergolakan lapisan plasma bersuhu 15 juta derajat celcius yang kepadatannya enam kali kepadatan emas—meleburkan 700 juta ton proton menjadi inti helium setiap detik, mengeluarkan energi sekuat 10 juta miliar bom hidrogen. Inti berdenyut perlahan. Terjadilah ritme lain, dari siklus sebelas tahunan bintik matahari hingga ritme berabad-abad.

Energi hasil peleburan di dalam inti matahari dibawa keluar oleh foton berenergi tinggi. Zat yang sangat padat pada zona radiasi ini membutuhkan lebih dari 100.000 tahun untuk foton tiba pada zona konveksi. Setelah kira-kira sebulan atau lebih, foton muncul di lapisan fotosfer, bagian matahari yang kita lihat. Dari sana, hanya perlu delapan menit untuk mencapai Bumi sebagai sinar matahari.
sumber : NG Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar