Seberapa Buruk Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Emosi Anak?
Tentunya kita semua tahu bahwa kita telah sampai pada era dimana televisi sebagai kotak ajaib merupakan sumber hiburan utama bagi sebagian besar kelompok masyarakat. Televisi, sebagai produk dari kemajuan teknologi yang terus menerus berkembang, memiliki kemampuan yang mungkin tidak dimiliki oleh teknologi “pemberi” hiburan lainnya. Ya, kemampuan itu adalah kemampuan untuk menjangkau seluruh lapisan umur dan juga seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya sebagai pusat hiburan bagi keluarga, televisi juga menjadi pusat informasi bagi masyarakat dimana kita dapat mengetahui segala hal yang ingin kita ketahui hanya dengan menonton televisi.
Nah, seperti yang telah kita ketahui sebelumnya televisi mampu menjangkau segala lapisan masyarakat pada usia berapapun, termasuk didalamnya anak-anak. Sudah banyak yang mengeluhkan tentang berkurangnya minat baca anak-anak pada masa-masa ini. Dan tentu saja, televisilah yang dijadikan sebagai “tersangka”. Hal ini dikarenakan menonton televisi lebih mudah daripada membaca buku. Selain itu, televisi merupakan media yang menyebarkan informasi baik lewat visual (penglihatan) maupun audio (pendengaran). Berbeda dengan buku yang hanya melalui visual. Penyampaian melalui visual dan audio ini, bagi sebagian besar orang, menjadi sangat memudahkan karena proses penyampaian informasi akan menjadi lebih cepat. Terutama anak kecil yang memiliki kecenderungan untuk lebih menyukai gambar-gambar bergerak dan juga bunyi-bunyian dari televisi dibandingkan gambar statis yang ada di buku.
Adakah Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Emosi Anak?
Apakah ada dampak tayangan televisi terhadap perkembangan emosi anak kita? Mungkin itulah yang menganggu pikiran Anda saat ini. Karena bila ketika melihat begitu tergila-gilanya seorang anak terhadap televisi, maka kita sudah seharusnya mengkhawatirkan adakah dampak tayangan televisi terhadap perkembangan emosi anak. Apakah dampak tersebut bersifat positif atau negatif terhadap perkembangan emosi anak. Semua hal tersebut perlu untuk diketahui bagi para orang tua.
Apa Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Emosi Anak?
Dampak tayangan televisi terhadap perkembangan emosi anak sendiri sangat besar. Tayangan televisi dapat menentukan bagaimana emosi anak berkembang dan seperti emosi tersebut nantinya. Mengapa bisa demikian ? Anak kecil pada umumnya memiliki rasa ingin tahu serta keinginan belajar yang besar. Selain itu, anak kecil juga cenderung meniru apa yang ada di sekitarnya yang menarik bagi dirinya. Bila rasa keingintahuan anak hanya “terpuaskan” oleh tayangan yang ada di televisi serta kegiatan pembelajaran anak sebagian besar diperoleh dari menonton televisi, maka perkembangan emosi anak tidak akan berujung ke arah positif. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan anak yang seharusnya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik dengan orang tuanya maupun dengan teman-teman sebayanya, secara dua arah justru lebih banyak “berinteraksi” dengan televisi yang hanya bersifat satu arah. Padahal dengan berinteraksi secara dua arah anak dapat belajar mengenai reaksi-reaksi yang seharusnya ia lakukan ketika terjadi sesuatu. Reaksi dan tindakan yang dilakukan oleh anak inilah yang menjadi penentu perkembangan emosi anak. Bila anak cenderung melakukan reaksi yang bersifat positif maka ini dikarenakan emosi anak memang berkembang ke arah positif, demikian pula sebaliknya. Sedangkan, saat anak hanya berinteraksi dengan televisi, maka anak akan cenderung meniru apa yang disuguhkan televisi. Dengan demikian, kepekaan dan kecerdasan emosi anak tidak akan terbentuk karena anak hanya meniru apa yang dia lihat dan bukan melakukan apa yang sesuai dengan apa yang dirasakannya.
Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mendampingi anak selama menonton televisi untuk mengarahkan dan memberi penjelasan pada anak, sehingga perkembangan emosi anak dapat terkontrol dan dampak tayangan televisi terhadap perkembangan emosi anak dapat diminimalkan.
sumber : klik disini
Artikel-artikel terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar