Artikel berikut ini akan menjabarkan tentang proses pengobatan kemoterapi pada anak penderita kanker. Menurut hasil survey, ada sebagian besar dari masyarakat kita yang diyakini belum pernah mendengar dan mengetahui dasar-dasar tentang apa itu kemoterapi, termasuk kegunaan dan manfaatnya. Menurut istilah medis, kemoterapi (chemotherapy) adalah salah satu cara terapi atau pengobatan khusus yang menggunakan media obat-obatan atau zat tertentu yang mampu membunuh sel-sel kanker pada tubuh pasiennya.
Pada dasarnya, pengobatan kemoterapi bertujuan untuk menghambat dan menghentikan laju pertumbuhan sel-sel jahat yang berkembang dalam tubuh si penderita kanker. Diantaranya sel-sel jahat tersebut meliputi kanker, tumor, ataupun jenis penyakit lainnya yang disebabkan oleh zat-zat karsinogenik. Nantinya obat-obatan kemoterapi tersebut bekerja untuk menghancurkan sebagian, atau bahkan seluruh fase dimana sel-sel jahat tersebut tengah melakukan pembelahan mitosis. Dengan demikian, obat kemoterapi tersebut akan menghambat kinerja dan perkembangan sel yang terhitung cukup cepat dalam proses replikasi (memperbanyak diri).
Pengobatan Kemoterapi Dan Resikonya
Pengobatan kanker dengan cara kemoterapi selain dilakukan terhadap para pasien yang sudah dewasa pada umumnya, ternyata juga bisa diaplikasikan terhadap pasien anak-anak yang menderita kanker. Sebagai efek dari kemoterapi ini, biasanya pasien mengalami muntah dan kerontokkan rambut. Proses pengobatan kemoterapi pada anak sama seperti halnya dengan orang dewasa pada umumnya, namun dengan dosis yang lebih ringan tentunya.
Obat-obatan kemoterapi itu akan bekerja menghambat pembesaran kanker yang diderita si anak, dan selanjutnya membasmi sisa-sisa sel kanker yang ada. Akan tetapi sayangnya, obat-obatan atau zat kemoterapi nyaris tidak berdampak sama sekali terhadap sel-sel yang tidak aktif, atau dengan kata lain sedang tidak dalam fase pembelahan mitosis. Hal yang paling dikhawatirkan adalah ketika sel-sel lain, seperti misalnya sel-sel pada rambut, tengah aktif melakukan proses pembelahan diri. Sudah barang tentu sel-sel tersebut secara langsung ikut terkena efek daripada kinerja obat-obatan saat si pasien sedang menjalani tahap kemoterapi.
Pengobatan Kemoterapi Bagi Pasien Yang Mengalami Muntah-Muntah
Meski dewasa ini sudah banyak obat anti muntah yang beredar bebas di pasaran, namun pengobatan kemoterapi bagi anak yang menderita muntah-muntah akibat kanker tetap menjadi prioritas utama. Sebab berbeda dengan sistem kerja yang dilakukan obat-obatan biasa, kemoterapi lebih menekankan pemberian obat atau zat khusus sebelum si anak mengalami muntah. Hal ini turut berpengaruh pada kondisi mental si anak agar dirinya tidak perlu merasakan betapa tidak menyenangkan saat merasakan muntah-muntah. Perawatan anak yang terserang kanker perlu diperhatikan.
Anak-anak yang menderita kanker akan diberi pengobatan khusus kemoterapi pada anak selama menjalani proses tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memicu sel-sel yang berada di usus untuk dapat melepaskan serotonin, yakni suatu hormon yang mampu memberikan perasaan nyaman dan tenang pada seseorang. Hormon tersebut bekerja pada saluran cerna menuju sistem pusat saraf. Selanjutnya hormon tersebut akan diteruskan untuk mengaktifkan pusat perintah muntah dalam otak, yang dikenal dengan sebutan medula oblongata. Pada akhirnya, lambung perlahan mulai tenang dan berhenti bergolak mengeluarkan muntah. Fase berikutnya tinggal menunggu saat dimana sel kanker akan bekerja aktif membelah diri.
sumber : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar